Ahhh... rasa itu lagi. Bayangan itu lagi," gumamku sendiri.
Kuraih rambutku, mengacaknya frustasi. Entah kenapa bayangannya tak kunjung enyah dari kepalaku. Aku mulai merasa kehilangan kendali atas pikiranku sendiri. Gila, mungkin. Hal yang seharusnya sudah usang, justru kembali bergema begitu jelas dalam benakku. Apa maksudnya semua ini?
Jika ada yang bertanya, "Apa yang istimewa tentang dia?"
Aku terdiam. Tak ada jawaban pasti. Tapi satu hal yang kurasa benar:
"Tak ada yang istimewa... jika tanpa dia."
Bukankah itu artinya segala sesuatu terasa lebih hidup saat bersamanya? Entahlah. Tapi memang begitu rasanya. Sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan dengan kata. Aku tidak sedih. Tapi juga tidak bahagia. Semuanya terasa abu-abu, menggantung tanpa nama yang mampu mewakili. Namun yang pasti: aku tidak menyukai keadaan ini. Keadaan saat segalanya berubah—begitu pelan, begitu sunyi—hingga seolah tak pernah berubah sama sekali. Tapi hatiku tahu. Rasa itu meninggalkan bekas. Bukan luka. Bukan kecewa. Tapi sesuatu yang... sulit dijelaskan. Dan inilah kali pertama. Kali pertama aku merasakannya.
Orang-orang bilang semua akan sembuh seiring waktu. Tapi berapa lama? Adakah yang benar-benar tahu kapan rasa ini akan menguap? Aku ingin kembali ke saat semuanya biasa saja. Saat aku belum mengenalnya. Saat aku bahkan tak tahu dia pernah ada di dunia ini. Tapi aku tahu itu mustahil. Ini bukan luka yang cepat sembuh. Mungkin butuh berhari-hari. Berbulan-bulan. Atau mungkin bertahun-tahun.
Tapi setitik harapan itu masih ada, tersembunyi di relung terdalam—berharap bahwa semua ini hanya mimpi. Bahwa saat aku terbangun, semuanya akan kembali seperti semula. Saat kami masih asing. Saat belum ada apa-apa untuk dikenang... dan dilupakan. Aku tidak menyesal. Tidak sekarang. Warna yang ia bawa, meninggalkan corak yang tak pernah ada sebelumnya dalam hidupku. Satu lembar penuh tentangnya akan segera ku tutup. Segera setelah semua ini usai, lenyap bersama waktu. Terima kasih... karena pernah menjadi bagian dari kisahku. Kisah yang penuh warna. Penuh makna. Penuh kehidupan.
Komentar
Posting Komentar